Langsung ke konten utama

SEJARAH KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

                        Oleh : Amrin jisman






Assalamualaikumwarahmatullahi     wabarakatu"

Hallo semuanya? Apa kabar kalian semua? Semoga Kita selalu diberikan kesehatan kepada Allah SWT .amin ya rabbal Al-Amin.

Baik pada pembahasan kali ini saya akan membahas tentang sejarah kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. "untuk itu saya akan memberikan satu pantun dulu sebelum masuk dalam pembahasan nya. "

"Surabaya ke Jakarta                                              senyum dulu baru baca"


SEJARAH BAHASA INDONESIA

 Bahasa Indonesia lahir pada saat para pemuda dari seluruh nusantara berkumpul dan berikrar Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.Pada poin ketiga yang berbunyi menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sejak saat itu Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional, sebagai bahasa pemersatu bangsa. Kemudian Bahasa Indonesia dikukuhkan menjadi bahasa negara setelah Indonesia Merdeka, tepatnya saat UUD 1945 dibuat, 18 Agustus 1945. Sedangkan asal Bahasa Indonesia adalah tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.



Penjelasan   
fungsi  bahasa  Indonesia  terdapat  dalam  UU  No.  24  Tahun  2009  tentang    Bendera,  Bahasa,  Lambang  Negara,  dan  Lagu  Kebangsaan.  Pada  Bagian  Kesatu,  Umum,  Pasal  25  dijabarkan  sebagai  berikut:


1)  Bahasa  Indonesia  yang  dinyatakan  sebagai  bahasa  resmi  negara  dalam  Pasal  36  UUD  NKRI  Tahun  1945  berasal  dari  bahasa  yang  diikrarkan  pada  Sumpah  Pemuda  28  Oktober  1928  sebagai  bahasa  persatuan  yang  dikembangkan  berdasarkan  dinamika  peradaban  bangsa.

2)  Bahasa  Indonesia  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  berfungsi  sebagai  kebanggaan  nasional,  jati  diri  bangsa,  sarana  komunikasi  antardaerah  dan  antarbudaya  daerah,  dan  sarana  pemersatu  berbagai  suku  bangsa.

3)  Bahasa  Indonesia  sebagai  bahasa  resmi  negara  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  berfungsi  sebagai  bahasa  resmi  kenegaraan,  komunikasi  tingkat  nasional,  pengantar  pendidikan,  transaksi  dan  dokumentasi  niaga,  pengembangan  kebudayaan  nasional,  serta  sarana  pengembangan  dan  pemanfaatan  ilmu  pengetahuan,  seni,  teknologi,  dan  bahasa  media  massa.


Bagian  kedua  UU  ini  menjelaskan  tentang  penggunaan  bahasa  Indonesia.  Bahasa  Indonesia  harus  digunakan  dalam  pembuatan  dokumen  resmi  negara,  peraturan  perundangan,  dan  pidato  resmi  Presiden/wakil  Presiden/pejabat  negara  yang  disampaikan  di  dalam/di  luar  negeri.  Penggunaan  bahasa  Indonesia  juga  dipakai  sebagai  bahasa  pengantar  dalam  pendidikan  nasional,  tetapi  apabila  bertujuan  untuk  mendukung  kemampuan  berbahasa  asing  peserta  didik  atau  satuan  pendidikan  khusus  yang  mendidik  warga  negara  asing  masih  diperbolehkan  menggunakan  bahasa  asing.

Bahasa  Indonesia  wajib  digunakan  dalam  pelayanan  administrasi  publik  di  instansi  pemerintahan.  Nota  kesepahaman/perjanjian  yang  melibatkan  lembaga  negara,  instansi  pemerintah  Republik  Indonesia,  lembaga  swasta  Indonesia/perseorangan  warga  negara  Indonesia  juga  diwajibkan  memakai  bahasa  Indonesia.  Apabila  perjanjian  tersebut  melibatkan  pihak  asing  ditulis  juga  dalam  bahasa  nasional  pihak  asing/  bahasa  Inggris.

Laporan  setiap  lembaga/perseorangan  kepada  instansi  pemerintahan  wajib  menggunakan  bahasa  Indonesia.  Hal  ini  juga  diberlakukan  pada  penulisan  karya  ilmiah  dan  publikasi  karya  ilmiah  di  Indonesia,  kecuali  untuk  tujuan  atau  bidang  kajian  khusus  dapat  menggunakan  bahasa  daerah  atau  bahasa  asing.

Nama  geografi  di  Indonesia,  nama  bangunan/gedung,  jalan,  apartemen/pemukiman,  perkantoran,  kompleks  perdagangan,  merek  dagang,  lembaga  usaha,  lembaga  pendidikan,  dan  organisasi  yang  didirikan  atau  dimiliki  oleh  warga  negara  Indonesia  atau  badan  hukum  Indonesia  diwajibkan  menggunakan  bahasa  Indonesia.  Penamaan  dapat  menggunakan  bahasa  daerah  atau  bahasa  asing  apabila  memiliki  nilai  sejarah,  budaya,  adat  istiadat,  dan/atau  keagamaan.

Informasi  tentang  produk  barang  atau  jasa  produksi  dalam  negeri  atau  luar  negeri  yang  beredar  di  Indonesia  wajib  menggunakan  bahasa  Indonesia  dan  dapat  dilengkapi  dengan  bahasa  daerah  atau
bahasa  asing  sesuai  dengan  keperluan.  Rambu  umum,  penunjuk  jalan,  fasilitas  umum,  spanduk,  dan  alat  informasi  lain  yang  merupakan  pelayanan  umum  wajib  menggunakan  bahasa  Indonesia  dan  dapat  disertai  bahasa  daerah  dan/atau  bahasa  asing.  Hal  ini  juga  berlaku  untuk  informasi  melalui  media  massa.  Media  massa  dapat  menggunakan  bahasa  daerah  atau  bahasa  asing  yang  mempunyai  tujuan  khusus  atau  sasaran  khusus.

Bagian  ketiga  dikemukakan  tentang  pengembangan,  pembinaan,  dan  perlindungan  bahasa  Indonesia.  Pada  bagian  ini  dikemukakan  bahwa  pemerintah  wajib  mengembangkan,  membina,  dan  melindungi  bahasa  dan  sastra  Indonesia  agar  tetap  memenuhi  kedudukan  dan  fungsinya  dalam  kehidupan  bermasyarakat,  berbangsa,  dan  bernegara,  sesuai  dengan  perkembangan  zaman.  Pemerintah  daerah  juga  wajib  mengembangkan,  membina,  dan  melindungi  bahasa  dan  sastra  daerah  agar  tetap  memenuhi  kedudukan  dan  fungsinya  dalam  kehidupan  bermasyarakat  sesuai  dengan  perkembangan  zaman  dan  agar  tetap  menjadi  bagian  dari  kekayaan  budaya  Indonesia.  Pengembangan  tersebut  dilakukan  secara  bertahap,  sistematis,  dan  berkelanjutan  oleh  pemerintah  dan  pemerintah  daerah  di  bawah  koordinasi  lembaga  kebahasaan,  yaitu  Pusat  bahasa  dan  Balai  Bahasa.

Bagian  keempat  dibicarakan  tentang  peningkatan  fungsi  bahasa  Indonesia  menjadi  bahasa  Internasional.  Peningkatan  fungsi  bahasa  Indonesia  menjadi  bahasa  internasional  dilakukan  secara  bertahap,  sistematis,  dan    berkelanjutan  dengan  koordinasi  dari  lembaga  kebahasaan.

Tidak  seperti  peraturan  perundang-undangan  lainnya  yang  selalu  diikuti  sanksi,  UU  No  24  Th.  2009  tidak  menyebutkan  sanksi  terhadap  pelanggaran  kewajiban  penggunaan  bahasa  Indonesia.  Walaupun  demikian,  sanksi  sosial  tentunya  akan  berdampak  pada  penutur  yang  tidak  mengindahkan  undang-undang  tersebut.

"Nah teman-teman itu pembahasan saya  tentang sejarah kedudukan dan fungsi bahasa semoga bermanfaat kepada teman-teman semua"    
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 🙏

Postingan populer dari blog ini

Ciri-ciri teks akademik

     PENGANTAR    Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis misalnya buku, proposal penelitian, artikel ilmiah dan laporan penelitian (yang dapat berbentuk skripsi, tesis, atau disertasi). Sebagai insan yang berada di lingkungan masyarakat akademik dalam hal ini sebagai mahasiswa maupun dosen tentunya tidak terlepas dari teks akademik, dan karenanya dianggap perlu untuk mengetahui lebih jauh tentang seluk beluk teks akademik. Oleh karena itu pada tugas ini, saya akan fokus membahas ciri-ciri teks akademik . A. Teks Akademik Padat Kata Leksikal     Teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-predikator, adjectiva, dan adverbia tertentu) daripada kata struktural (konjungsi, kata sandang, preposisi, dan sebagainya). Pada bagian analisis teks akademik padat kata leksikal, saya dapat mengambil satu kalimat seperti yang di bawah ini : Kalimat :  Darmansyah Sudah tiba di kampus pada pukul del...

MENGENAL TEKS AKADEMIK DAN TEKS NONAKADEMIK

 Teks akademik dan non-akademik Nama : Amrin jisman                NPM : 07382011032 Assalamu’alaikum wr.wb  Pada kesempatan kali ini saya akan mejelaskan sebuah pertanyaan tentang teks akademik dan teks nonakademik yang di berikan oleh pak Haerul, M.Pd. selaku dosen pengampu  mari perhatikan pertanyaan pertanyaan berikut ini! 1. Kapan anda mulai mengenal istilah genre? Apa perbedaan antara genre mikro dan genre makro? Jawab: Waktu saya mulai mengenal istilah genre adalah ketika saya berusia 15 tahun. Kala itu saya mengenal genre sebagai aliran musik. Oleh karena itu, saya pada waktu itu mengasosiasikan genre dengan pop, dan aliran musik lainnya. genre makro mencakup semua jenis teks dalam keseluruhan, sedangkan genre mikro merupakan teks yang berdiri sendiri secara tunggal sesuai dengan jenis-jenis yang ada. Genre mikro pula lebih mendetail dalam penjelasan dalam teks. 2. Anda tumbuh di lingkungan budaya akademik, dapatkah and...

CONTOH TEKS ULASAN BUKU

Assalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatu Pada kesempatan kali ini mari kita panjatkan puji syukur Allah SWT yang telah memberikan kita kemudahan sehingga saya dapat menyusun Teks Ulasan dan memberikan contoh resensi dari buku yang saya  baca.  1. Identitas (opsional) Ulasan buku umumnya diawali dengan memberikan informasi tentang identitas buku yang diulas. Meskipun mengandung informasi yang penting, sesungguhnya identitas bersifat opsional pada struktur teks. Identitas pada ulasan buku berfungsi untuk memberikan deskripsi tentang wujud fisik buku itu beserta ciri-cirinya. Genre mikro yang digunakan untuk memaparkan identitas adalah deskripsi. Informasi mengenai identitas bersifat faktual. Artinya, segala sesuatu yang disebutkan pada bagian ini merupakan fakta tentang identitas buku. Setiap buku memiliki identitas yang dapat dilihat pada sampul luar, halaman sampul dalam, dan halaman hak cipta. 2. Orientasi Tahapan Orientasi identik dengan pengantar kepada seluruh u...